Mengenal jenis distro linux
Distro Linux atau yang lebih dikenal di Indonesia dengan istilah Distribusi Linux adalah gabungan antara kernel asli Linux dengan berbagai macam aplikasi program yang ‘diracik’ dan dikompilasi dengan tata cara tertentu. Aplikasi program yang disediakan dalam dunia GNU/Linux sangat banyak, bahkan mencapai puluhan ribu aplikasi.
Hampir seluruh distro Linux menyediakan paket aplikasi yang umum dipakai dan terbukti kinerjanya. Bahkan beberapa distro besar juga menyediakan paket program tambahan yang tidak tersedia pada distro-distro lain. Misalnya, Debian dan SuSE Linux yang selalu menyertakan banyak program tambahan seperti GCompris-aplikasi program edukasi bersubjek pinguin untuk anak-anak.
Meskipun distro Linux pada dasarnya adalah sama, namun perbedaan utama tiap distro biasanya ada pada cara instalasi, windows manager, tampilan serta fitur-fitur khusus yang diciptakan oleh masing-masing distro. Selain itu, masing-masing distro memiliki tata cara sendiri dalam mengkompilasi paket program, sehingga memungkinkan tiap distro berbeda satu sama lain.
Komunitas pengembang open source di Indonesia juga sangat banyak sehingga tak sedikit programmer Indonesia yang telah menciptakan distro baru. Namun distro tersebut belum cukup dikenal banyak kalangan bahkan beberapa baru digunakan untuk kalangan terbatas saja. Sementara banyak pula distro besar dan tua yang sudah cukup dikenal misalnya Debian, RedHat, Slackware, SuSE, dan sebagainya.
Sebuah distro dapat dikatakan besar apabila memenuhi berbagai kriteria yaitu:
- Distro Linux tersebut memiliki aplikasi-aplikasi yang banyak dan lengkap
- Distro Linux tersebut memiliki teknologi dan ciri khas yang unik
- Distro Linux tersebut memiliki basis pengguna
- Distro Linux tersebut dapat memiliki distro-distro turunan
Sebagai contoh adalah distro RedHat, Debian dan Slackware yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya RedHat memiliki manajemen paket yang sangat populer seperti RPM (RedHat Packages Manager) yang banyak digunakan sebagai manajemen paket pada distribusi lain. Debian juga tidak kalah hebat, memiliki manajemen DEB dan cara instalasi menggunakan APT. Slackware juga memiliki manajemen paket yang lebih klasik yaitu “tgz”, tetapi memiliki instalasi yang sangat mudah. Dengan “pkgtool” dan “installpkg”.
Ketiga distro besar tersebut juga mempunyai basis pengguna yang sangat solid serta juga memiliki distro turunan, seperti RedHat memiliki distro turunan Mandrake, Komura, Trustix, LTSP, dan sebagainya. Sementara Debian mempunyai distro turunan Gentoo Linux, Lindows, Xandros, Knoppix, dan sebagainya. Sedangkan Slackware mempunyai distro turunan Vector Linux dan SuSE.
Masing-masing distro ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Anda dapat memilih distro yang sesuai dengan kebutuhan anda
Comments are closed.