Mengenal cybercryme
Cybercrime, sebuah kata yang belakangan tidak asing lagi. Seiring dengan memboomingnya media Internet, kejahatan yang menggunakan media tersebut pun mulai menjamur. Banyak oknum-oknum yang menggunakan media Internet untuk menipu, mencuri atau apapun yang berbau kejahatan terhadap para korban tanpa harus bertatap muka dengannya.
Parahnya ada begitu banyak korban yang tidak mengetahui bahwa dirinya telah mengalami kejahatan cyber atau lebih memilih sikap diam daripada melaporkan kepada pihak berwajib karena juga tidak tahu harus memulainya dari mana. Parahnya dalam kasus ini pelaku kejahatan cyber sering dianggap sebagai orang yang berpendidikan dan mempunyai skill, serta status sosial yang baik. Image ini dikarenakan para oknum tersebut melakukan kejahatannya melalui teknologi komputer dan Internet. Oleh karenanya cybercrime sering digolongkan sebagai white collar crime (kejahatan kerah putih).
Walaupun demikian, kejahatan tetaplah pelanggaran hukum. Hanya saja yang berbeda dalam kasus ini Cybercrime mungkin tidak mengakibatkan sakit secara fisik, tapi tetap saja efek yang ditimbulkannya tetap besar. Misalnya saja ketika kejahatan yang secara konvensional dengan cara menyusup diam-diam melalui pintu atau jendela pada sebuah rumah, maka pada cybercrime kejahatannya dengan cara melakukan hacking pada komputer korban untuk mendapatkan hak akses korbannya
Ketika pelaku kejahatan menelpon korban dan berpura-pura sebagai petugas bank, kemudian meminta confidential pada kejahatan biasa, maka pada kejahatan cyber, pelaku menggunakan website scam/phishing dan mendapatkan informasi confidential korban yang mengira website tersebut sah atau asli. Dan satu lagi contoh kejahatan secara konvensional ketika pelaku berbuat tidak senonoh pada korban, maka pada cybercrime pelaku menggunakan internet sebagai fasilitas melancarkan eksploitasi anak dan pelecehan seksual.
Hampir sama dengan modus kejahatan konvensional yang dapat terjadi karena kurangnya keamanan, demikian juga cybercrime. Pelakunya akan memanfaatkan celah yang terbuka, baik dari sisi manusia ataupun sistem dan jaringan. Jika dituangkan ke dalam sebuah formula, risiko terjadi karena adanya ancaman, patch security, dan aset yang ada. Semua risiko yang timbul tersebutperlu diwaspadai dan dideteksi dalam aktivitas sehari-hari Anda menggunakan internet.
Sekilas terkesan sangat sulit untuk menghindari terjadinya cybercrime, padahal tidak juga. Mulailah dari hal sederhana, seperti misalnya meng-update antivirus dan browser yang digunakan, memeriksa celah keamanan pada sistem, memeriksa jaringan internet yang digunakan, memastikan apakah website yang Anda akses bukan web phishing, mengingat-ingat apakah sudah saatnya mengganti password dan lain-lain.
Tentu tidak perlu melakukan hal ekstrem, lakukan sejauh tindakan tersebut masuk akal. Anda tidak akan aman 100% aman, selama perangkat yang anda gunakan terkoneksi ke internet
Comments are closed.