10 Hal Yang Harus Dilakukan Setelah Daftar Domain Name
Daftar Domain Name
10 Hal Yang Harus Dilakukan Setelah Daftar Domain Name
Hal pertama yang biasanya dilakukan ketika ingin membuat suatu website adalah mencari nama yang tepat untuk domain name. Domain name atau nama domain merupakan nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di internet. Untuk lebih mudahnya, pastinya kita sering mendengar nama Facebook.com, Google.com, Detik.com dan lain sebagainya, itulah yang dinamakan domain name.
Domain name harus dibuat sesimpel mungkin agar orang lain mudah untuk mengingatnya, untuk panduan memilih nama domain bisa melihat artikel “8 Panduan Untuk Memilih Nama Domain.” Setelah mendapatkan nama yang inginkan pastinya kita harus segera mendaftarkannya agar tidak keduluan orang. Lalu bagaimana langkah selanjutnya setelah daftar Domain Name?
1. Daftarkan bisnis kamu menjadi PT badan usaha online
Jika kamu daftar domain name bukan untuk kepentingan bisnis, atau jika sebelumnya kamu sudah mendaftarkan perusahaan kamu, kamu dapat melewati langkah ini.
Jika situs yang kamu buat untuk tujuan bisnis maka kamu harus mendaftarkannya menjadi PT badan usaha online di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Caranya cukup mudah, kamu bisa daftar dengan mengakses situs https://ahu.go.id. Di situs tersebut kamu bisa mencari tahu apakah nama perusahaan kamu sudah pernah dipakai atau belum, dan juga bisa langsung mendaftar. Tidak perlu lagi birokrasi yang membuat ribet.
2. Buat alamat Email
Langkah selanjutnya setelah daftar domain name, adalah membuat alamat Email. Karena saat ini menggunakan Email sudah menjadi aspek integral di sebuah perusahaan. Email tidak hanya penting sebagai sarana komunikasi bisnis, tetapi juga sangat efektif untuk memberikan informasi mengenai produk dan promo terbaru.
Agar terlihat resmi kamu harus membuat alamat email dengan domain name kamu dibelakangnya, contohnya seperti [email protected] atau [email protected]. Usahakan jangan menggunakan alamat email dari Gmail, Yahoo Mail dan sebagainya.
Untuk membuat alamat email dengan nama domain kamu, kamu bisa menggunakan Gmail for Work.
3. Buat Akun Media Sosial
Setelah mengamankan domain name dan membuat alamat email, langkah selanjutnya adalah membuat akun media sosial yang sesuai dengan domain name kamu. Amankan nama bisnis kamu di berbagai jaringan media sosial. Untuk awalnya kamu bisa menggunakan Facebook, Google Plus dan Twitter. Dan selanjutnya bisa mengembangkannya dan membuat akun di jaringan media sosial lainnya seperi LinkedIn, Instagram dan lainnya.
Untuk tujuan branding sangat disarankan semua akun media sosial dibuat dengan nama yang sama. Untuk mengetahui apakah nama yang kamu inginkan belum terdaftar di jaringan media sosial kamu bisa menggunakan tool Namechk.
4. Mulai dengan Email Marketing
Dengan popularnya jaringan media sosial, banyak yang beranggapan bahwa email sudah ketinggalan jaman, padahal hal tersebut tidaklah benar. Dengan pengelolaan mailing list yang baik, hal tersebut menjadi aset yang sangat penting bagi pemiliki website. Orang-orang yang terdaftar pada mailing list tentunya sudah tidak asing dengan brand, produk dan layanan dari kamu, dan biasanya mereka siap untuk membeli.
Mailing list tersebut bisa digunakan untuk memberitahukan produk baru atau promo diskon besar-besaran terbaru. Mailing list sangat-sangat penting bagi pemilik website, karena beberapa statistik menunjukan:
- Sekitar 72% pelanggan memilih email ketika ditanya “Cara apa yang paling baik untuk perusahaan menghubungi kamu?”
- Dengan biaya yang rendah dapat menghasilkan pendapatan yang besar, dengan ROI (return on investment) sekitar 4300%.
- 55% perusahaan mengatakan mendapatkan lebih dari 10% dari total penjualan, yang berasal dari email.
- 51% marketer setuju bahwa email marketing merupakan channel yang sangat efektif.
5. Buat halaman Under Construction
Jika kamu baru hanya mendaftarkan domain name dan belum membuat website-nya, kamu harus tetap membuat online domain name yang telah kamu daftarkan. Kamu bisa membuat halaman Under Construction dengan menjelaskan secara singkat mengenai bisnis kamu, dan bisa menambahkan waktu mundur sebelum resmi diluncurkan dan kolom untuk memasukan alamat email untuk memberitahukan website kamu telah diluncurkan.
Dengan hal tersebut kamu bisa membuat orang penasaran dan tertarik, dan memasukan alamat emailnya yang bisa kamu gunkan untuk mailing list nantinya.
6. Tambahkan SSL di Domain Name kamu
Biasanya, jika kita membuka suatu situs terdapat kotak hijau disamping domain name pada address bar di web browser. Situs dengan kotak berwarna hijau menandakan bahwa situs tersebut menggunakan SSL, biasanya situs ini didahului dengan HTTPS, bukan HTTP seperti kebanyakan situs lain.
SSL atau Secure Socket Layer merupakan metode standar industri untuk mengenkripsi data yang dikirim antara web browser (di komputer pengguna) dan server (web host). Ini berarti setiap data yang dikirim dienkripsi terlebih dahulu sehingga lebih aman, yang sangat penting ketika berhubungan dengan informasi sensitif seperti data kartu debit atau kredit. Situs E-commerce harus menggunakan SSL untuk menjamin keamanan traksaksi.
Selain faktor keamanan, SSL juga merupakan faktor yang penting pada Google Ranking. Jika kamu menerapkannya maka Google Ranking kamu akan semakin baik.
7. Buat Naked Version dari Domain Name kamu
Biasanya domain name harus diketik dengan prefix atau awalan “www,” seperti www.detik.com. Namun pastinya banyak pengguna yang ingin cepat mengetik tanpa menggunakan “www,” seperti detik.com, hal itu sering disebut Naked Domain.
Jika kita langsung mengetik detik.com maka akan di-redirect ke www.detik.com. Namun itu memerlukan setting terlebih dahulu, jika kita tidak men-setting-nya maka akan muncul pesan error page. Dan tentunya hal ini sangat tidak bagus, karena pengunjung akan mengira situs kamu tidak online.
8. Verify website kamu di Google Search Console / Webmaster Tools
Google merupakan layanan untuk meng-index semua website yang ada di internet. Webmaster ini dibuat oleh Google dengan melakukan scanning di internet untuk website baru, halaman website baru dan konten baru. Inilah yang akan ditampilkan pada halaman pencarian di Google.
Inilah yang menjadikan Search Console (sebelumnya adalah Webmaster Tools) sangat penting dan semua situs harus meng-submit-nya agar muncul di hasil pencarian Google.
Tool ini tidak hanya dapat meng-index website kamu saja, tetapi dapat menemukan berbagai masalah yang terjadi halaman website seperti: Error page 404, server error atau server down, DNS error, duplikasi konten, dan pemberitahuan penalti.
9. Tambahkan Google Analytics
Sebelum situs kamu resmi online, kamu harus menambahkan Google Analytics terlebih dahulu. Google Analyctic merupakan tool untuk menganalisa website. Tool ini bisa memberikan informasi mengenai banyaknya pengunjung, sumber pengunjung, keyword yang dicari pengunjung, halaman mana saja yang paling banyak dikunjungi, berapa lama rata-rata pengunjung berada di website kamu, dan sebagainya.
10. Jangan biarkan domain name kamu expire
Domain name bisa didapatkan dengan cara menyewa bukan membelinya. Biasanya dengan kontrak selama setahun dan pada tahun berikutnya kamu harus membayar sewa per tahunnya lagi. Jangan sampai telat untuk memperpanjang kontraknya.
Pada tahun 2003, raksasa teknologi Microsoft pernah lupa untuk memperpanjang sewa domain name “Hotmail.co.uk.” Bagusnya Microsoft melakukan daftar ulang setelah lewat dari tanggal berakhir kontrak, tanpa perusahaan lain menyerobot domain name tersebut. Karena domain name tersebut telah menjadi merek dagang dari Microsoft, sangat bahaya jika berhasil direbut oleh perusahaan lain.